Jumat, 06 Mei 2011

The Gifted Hand - Kisah hidup Benjamin Carson

                        Benjamin S "Ben" Carson, terlahir dari seorang ibu yang tak bisa membaca, yang selalu bilang bahwa matanya tak begitu jelas membaca, setiapkali kedua anaknya minta diajari membaca. Mungkin wajar jika anak yang dilahirkannya pun menjadi yang "terspesial" di sekolah dasarnya, karena nilainya selalu mendekati nol. Karena memang si Ibu yang single parrent harus bekerja sebagai pembantu rumah tangga, hanya sedikit waktu mendampingi kedua puteranya. Namun siapa sangka jika dia bisa menjelma menjadi seorang dokter bedah pertama yang berhasil memisahkan bayi kembar siam. Tak tanggung - tanggung, bagian tubuh yang menyatu dari kedua bayi tersebut adalah kepalanya. Wow...
Si ibu yang menyadari kekurangannya tak ingin kedua anaknya bernasib sama sepertinya, mulai menerapkan "aturan baru" untuk anaknya.
1. Membatasi nonton TV. Hanya acara kuis yang boleh ditonton.
2. Memberi tugas untuk pergi ke perpustakaan. Setiap minggu , dia dan Curtin kakaknya ditarget 2 buku selesai, dibuat ringkasannya, lalu menerangkan isinya pada sang Ibu.
                    Dari kebiasaan ke perpustakaan inilah minat belajar Ben Carson  meningkat, Wawasannya lebih jauh dari teman sekelasnya. Nilainya beranjak naik, dan singkat cerita diterima di SMA favorit.
Kehidupan Carson juga tidak tanpa cela, satu hal yang menjadi kekurangan adalah temperamentalnya semasa SMA. 
                   Carson melanjutkan ke Yale University. Di sana, dia bertemu dengan belahan jiwanya. Saat dia frustasi karena nilai kimianya jelek, wanita inilah yang mampu membangkitkan semangatnya. Ada satu kalimat dari ibunya yang menjadi pembangkut rasa percaya dirinya "You can do what either can do, but only you can do better".
                    Banyak pelajaran yang dari film yang dibintangi oleh Cuba Gooding Jr ini. Di film ini, tergambar jelas bagaimana optimisme seorang ibu yang bekerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas dalam membangun semangat anaknya untuk belajar. Ben Carson bukan seorang muslim, tapi dia mengerti benar makna Man Jadda Wa Jadda", siapa bersungguh-sungguh, pasti dapat. Masih banyal lagi pelajaran yang bisa diambil dari film ini. Anda tertarik, downlaod saja, banyak kok, (maaf belum bisa menyediakan link downloadnya) namun subtitle nya masih dalam bahasa inggris. Sekarang saya lagi dalam proses menerjemahkan subtitle nya ke bahasa Indonesia, semoga minggu depan sudah selesai

2 komentar:

  1. wah...wah...referensi film yang inspiratif....izin ngopy, dunk, mas bim....=D

    BalasHapus
  2. ni olahan resensi dari An...usai nonton 3x.hehe..
    http://aniamaharani.blogspot.com/2011/11/gift-hand-arti-sebuah-pengorbanan.html

    BalasHapus