Senin, 16 Mei 2011

The Power of Words

 
            Jika ada sesuatu yang lembut, namun lebih tajam dari pedang, itulah lidah. Kata - kata yang keluar darinya, seringkali menimbulkan efek yang luar biasa, baik negatif maupun positif, dan bagi saya pribadi video tadi adalah salah satu contohnya.
        Entah itu video fiktif atau nyata, yang penting pelajaran yang bisa diambil. Seringkali ortu bilang "Di sekolah jangan nakal, jangan malas, ya" kepada anaknya, kalau saya lebih milih " Di sekolah yang nurut, yang rajin, ya" saat nganter adik ke TK. Teman yang belajar psikologi bilang, kata "tidak", "jangan" dan kata negatif lainnya cenderung lebih sulit dicerna otak. Meskipun saya ga tahu benar teorinya, tapi kayanya terbukti deh. Misalnya, masih kata teman saya, saat ada anak kecil di atas meja, dan dibilangin "Jangan naik, nanti jatuh", tapi anak tadi malah makin asyik di situ. Itu karena, otak lebih cepat memproses kata "naik". Lebih baik bilang "Ayo turun, hati-hati turunnya" maka itu akan lebih mudah dicerna otak si kecil. (Lho kok, jadi bahas masalah anak2, kan saya belum jadi bapak.....hehehe)
            Ya, itulah sebuah contoh efek kata-kata pada lingkup yang kecil. Dan dengan membiasakan diri menggunakan kata-kata positif. Bisa jadi dunia dapat kita rubah, atau setidaknya dapat kita beri warna. Ada sebuah pesan mulia,
 Dari Abu Hurairah r.a, sesungguhnya Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata baik atau diam…” 
[HR Mutafaqun ‘alih]

yang saya pahami dari hadits ini adalah, bahwa kita dianjurkan untuk selalu proaktif menebarkan kebaikan melalui kata-kata, motivasi, nasehat dan doa. Kalau sekiranya kata-kata yang akan keluar akan menjadi keluhan, cacian, sumpah serapah, atau sesuatu negatif lainnya, diam lebih baik. Jangan sampai salah mengartikan dengan diam selalu dengan dalih bahwa diam itu emas. JIka diam adalah emas, maka perkataan yang baik akan merubah bongkahan emas menjadi perhiasan yang jauh lebih bernilai.

Senin, 09 Mei 2011

Sekolah Kedinasan

STAN merupakan sekolah kedinasan yang paling etrkenal. Tapi bukan beratri STAN satu-satunya, masih ada lagi kok ternyata. Emang sih, ga mungkin kalo saya sekolah lagi di sini, Info ini saya dapat dari milis. So, untuk teman, saudara, adik-adik atau ponakan yang ingin kuliah tetapi tidak ingin membebani biaya kuliah kepada orang tua, atau tamat kuliah langsung penempatan di Kementerian RI, alternatifnya bisa daftar ke:



1. STIS – di bawah Badan Pusat Statistik (dapat uang saku per bulannya Rp. 850.000), pendaftaran online (4 april s.d. 20 Mei 2011 di www.stis.ac.id). Lokasi kuliah Jakarta

2. AKAMIGAS-STEM – Akademi Minyak dan Gas Bumi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI. Lokasi kuliah Cepu, Jawa Tengah (Kawasan Rig dan pengeboran minyak) – Info bisa dilihat di www.akamigas- stem.esdm. go.id

3. MMTC – Sekolah Tinggi Multi Media Training Center di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo), pendaftaran online (21 Februari s.d. 11 Agustus 2011 di www.mmtc.ac. id). Lokasi kuliah di Yogyakarta

4. STSN – Sekolah Tinggi Sandi Negara – di bawah Lembaga sandi Negara, pendaftaran online diwww.stsn-nci. ac.id Lokasi kuliah di Bogor

5. STKS – Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial di bawah Kementerian Sosial RI. Pendaftaran offline di Kemenkes RI, Bandung, Yogyakarta, Padang, Banjarmasin, Makassar, Jayapura, Palu. Info diwww.stks.ac. id

6. STPN – Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional di bawah Badan Pertanahan Nasional RI. Pendaftaran online di www.stpn.ac. id Lokasi kuliah Yogyakarta

7. IPDN – Institut Pemerintahan Dalam Negeri di bawah Kementerian Dalam Negeri RI. Pendaftaran offline di Bagian Kepegawaian Daerah Kabupaten/ Kota seluruh Indonesia. Lokasi kuliah Jakarta, Pekanbaru, Manado, Bukittinggi, Makassar.

8. AKIP – Akademi Ilmu Permasyarakatan di bawah Kementerian Hukum dan HAM. Pendaftaran online di www.depkumham.go.id atau www.ecpns-kemenkumham.go.id Lokasi kuliah di Depok. akip.ac.id

Sebenarnya masih banyak sekolah kedinasan yang ada, untuk selengkapnya, bisa di cek di 

Selamat menempuh hidup baru ! ! !

Sabtu, 07 Mei 2011

Nasi Goreng "Super" Pak Jangkung

Mahasiswa Universitas Diponegoro, yang berkampus di Tembalang, dan mempunyai selera makan yang "liar" pasti tahu warung nasi goreng yang satu ini. Namanya nasi goreng Pak Jangkung, padahal menurut saya yang jual ga jangkung2 amat. Nasi goreng, memang makanan yang sudah mendarah daging bagi orang yang suka makan nasi goreng (lho, kok....), bagi orang Indonesia maksudnya. Nasi goreng ini memang spesial dari segi porsi. 


Porsinya engga banyak, tapi buanyak buanget, sepiring penuh. Beuh....dahsyat pokoknya. Harganya pun cuma 6000, setara dengan nasgor porsi biasa. Nasi goreng Pak Jagkung ini recomended buat yang ingin merasakan makan sepiring berdua, namun masih tetep kenyang, karena menurut saya ini sebenarnya dua porsi. Namun sama sekali ga recomended buat menu buka puasa, apalagi buka puasa Ramadhan, takutnya setelah selesai makan, ga kuat berdiri buat Tarawih, kalaupun bisa Tarawih, bakal susah sujudnya. Hehehehe.Kalo bandingin kuantitas ma harganya, mungkin kepikiran, ni Bapak kuntungnya berapa ya....? Ga perlu dipikirin kali, yang pasti beliau dapat untung, buktinya sampai sekarang masih eksis jualan.Produk nasgor Pak Jangkung ini memang mempunyai diferensiasi dari produk sejenis, jadi mudah diingat. Pas saya datang makan kesana, penjualnya pun ramah.

 
Selain nasi goreng, ada juga menu lain, seperti bakmi goreng, capjay, nasi ruwet (atau nasi mawut ya namanya....lupa), dll. Dan tentunya dengan porsi dahsyat. Tempatnya mudah dicari kok. Dealer Nasmoco gombel masuk ke kanan, kira-kira 100 meter, ada jalan nyabang, ambil kiri lihat kiri jalan. So, tanpa bemaksud promosi, buktikan sendiri kedahsyatannya.

Jumat, 06 Mei 2011

The Gifted Hand - Kisah hidup Benjamin Carson

                        Benjamin S "Ben" Carson, terlahir dari seorang ibu yang tak bisa membaca, yang selalu bilang bahwa matanya tak begitu jelas membaca, setiapkali kedua anaknya minta diajari membaca. Mungkin wajar jika anak yang dilahirkannya pun menjadi yang "terspesial" di sekolah dasarnya, karena nilainya selalu mendekati nol. Karena memang si Ibu yang single parrent harus bekerja sebagai pembantu rumah tangga, hanya sedikit waktu mendampingi kedua puteranya. Namun siapa sangka jika dia bisa menjelma menjadi seorang dokter bedah pertama yang berhasil memisahkan bayi kembar siam. Tak tanggung - tanggung, bagian tubuh yang menyatu dari kedua bayi tersebut adalah kepalanya. Wow...
Si ibu yang menyadari kekurangannya tak ingin kedua anaknya bernasib sama sepertinya, mulai menerapkan "aturan baru" untuk anaknya.
1. Membatasi nonton TV. Hanya acara kuis yang boleh ditonton.
2. Memberi tugas untuk pergi ke perpustakaan. Setiap minggu , dia dan Curtin kakaknya ditarget 2 buku selesai, dibuat ringkasannya, lalu menerangkan isinya pada sang Ibu.
                    Dari kebiasaan ke perpustakaan inilah minat belajar Ben Carson  meningkat, Wawasannya lebih jauh dari teman sekelasnya. Nilainya beranjak naik, dan singkat cerita diterima di SMA favorit.
Kehidupan Carson juga tidak tanpa cela, satu hal yang menjadi kekurangan adalah temperamentalnya semasa SMA. 
                   Carson melanjutkan ke Yale University. Di sana, dia bertemu dengan belahan jiwanya. Saat dia frustasi karena nilai kimianya jelek, wanita inilah yang mampu membangkitkan semangatnya. Ada satu kalimat dari ibunya yang menjadi pembangkut rasa percaya dirinya "You can do what either can do, but only you can do better".
                    Banyak pelajaran yang dari film yang dibintangi oleh Cuba Gooding Jr ini. Di film ini, tergambar jelas bagaimana optimisme seorang ibu yang bekerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas dalam membangun semangat anaknya untuk belajar. Ben Carson bukan seorang muslim, tapi dia mengerti benar makna Man Jadda Wa Jadda", siapa bersungguh-sungguh, pasti dapat. Masih banyal lagi pelajaran yang bisa diambil dari film ini. Anda tertarik, downlaod saja, banyak kok, (maaf belum bisa menyediakan link downloadnya) namun subtitle nya masih dalam bahasa inggris. Sekarang saya lagi dalam proses menerjemahkan subtitle nya ke bahasa Indonesia, semoga minggu depan sudah selesai

Kamis, 05 Mei 2011

Knowing is not enough

"Knowing is not enough, we must apply
Willing is not enough, me must do"

Bruce Lee (1940-1973)

Sukses dan Gagal

" Al jaddu bil-jiddi wal hirmand bil-kasali fanshab fushib'an qariibin ghayatal-'amali "


Kesuksesan akan didapatkan dengan kesungguhan dan kegagalan terjadi akibat kemalasan. Bersungguhlah maka kamu akan mendapatkan dengan segera apa yang kamu cita-citakan.
(Sholahuddin As Supadi, 764H)

Apalah Arti Sebuah Cita Cita


     Entah masih ada ga ya yang inget lagu itu. Saya ga maksa buat nginget2 kok, lha wong yang nulis juga lupa.

     “Cita-cita” sebuah kata yang sangat akrab di telinga kita waktu masih anak2. Meskipun belum pernaha saya survei, tapi sepertinya hampir semua anak pasti pernah ditanya ortunya apa cita-citanya.Sebenarnya ini pertanyaan yang luar biasa, karena menanamkan visi sejak dini. Begitu mendengar jawabannya, ada yang bilang dokter, pilot, insinyur, tentara, pembalap, yang dikatakan dengan begitu polos,  berani dan optimisnya, sang  bunda akan tersenyum.
      Menginjak dewasa, kebanyakn cita-cita tersebut berubah, bahkan ada yang malah hilang. Berubah karena memang menemukan new passion atau kondisi yang kurang memungkinkan sehingga harus sedikit putar setir, atau malah banting setir, setidaknya amsih ada impian. Namun ada yang hilang seiring dengan hilangnya semangat hidupnya. Keadaan negeri yang seperi ini, bagi sebagian orang, merupakan tempat yang kurang kondisif untuk memelihara makhluk bernama cita-cita, sehingga lama lama mati, and the life will be only flowing without destination. Saya sendiri tidak membantah kalau cita-cita yang tinggi tidak menjamin kesuksesan. Tapi perlu diingat bahwa, orang yang sukses, pasti mempunyai cita-cita yang tinggi.
So, kalau punya cita-cita, minimal satu syarat buat sukses sudah dikantongi, ya kan….

Kisah seekor Sapi

Kisah seekor sapi

Suatu hari, seorang pak kiyai sedang berbincang dengan seorang cantriknya yang bernama Broto. (cantrik is someone who take cares almost pesantren needs and he also study there).
Cekitdot....

Pak kyai : Bro, sapinya udah dikasih breakfast lum?

Cantrik : Sudah pak kyai, tadi malah saya kasih soto daging sapi....

Pak Kyai : (ngkrik...ngkrik...ngkrik...) lha sing bener wae kamu bro....

Cantrik : ngafwan pak kyai, lha tadi saya abis makan soto, jadi ngawur njawabnya, ngafwan...
tadi sudah saya kasih makan kok, rumput segar yang mengandung 12 vitamin, 11 mineral
ples tambahan DHA dan omega 3, so, sapinya dijamin sehat wal ngafiat

Pak Kyai : Alhamdulillah, kerjamu bagus, Bro. Sini duduk sini, tak kasih ngelmu penting

Cantrik : ngelmu apa nggih ?

Pak Kyai : Do u know, why I ask you to look after this sapi ?

Cantrik : Yes, I do pak Kyai, sapi itu kan kita butuhkan tenaga nya buat mbajak sawah kita kan.
So, kita mesti merawatnya baik baik. dikasih makan yang cukup, biar tenaganya selalu
"greng", ga boleh kelaparan, ga bileh pileren, ga boleh ngileren, ga boleh sakit2an,
apalagi sampai opname dirumah sakit. Jaganya dikandang, e...kandang nya dijaga
mangsudnya. pokoknya harus telaten gitu deh.

Pak kyai : Gut, gut.ternyata kamu paham. nah, kalo ternyata si sapi gaweannya cuma molas males
cuma makan, boker, tidura ma kawin aja? padahal sawah pating blengkrah ga terurus ga
menghasilkan apa pa? what will u do?

Cantrik : hm...tergantung pak kyai. ada babaerapa alternatip.

Pak kyai : ouyeah...?
apaan tuh, coba sebutin, bro !

Cantrik : yang jelas, saya juga males ngurus dirinya. ngapain di ururs, lha wong kerjanya cuma
molas males molas males molas, mau bengak bengok kelaperan, jungkir balik,
atau diganggu wolverin juga sak karepnya, biarain ajah

Pak kyai : What else bro, ?

Cantrik : Ya paling saya jual pak kyai. Beli sapi yang lebih macho dan rajin kerja. atau kalo ga ya
semebeleh aja lah.
By tje way, ada apa to pak kyai, kok tiba tiba mak jegagik nanya kaya gitu ?

Pak Kyai : Hm Hm Hm..(dengan suara bijak)
itu ibarat umat ini, Bro. Kalo tidak mau lagi menjalanakan perintah dari Gusti Alloh, yakni
dakwah ngamal makrup nahimunkar, maka ya akan diperlakukan sama seperti sapi itu.

Cantrik : (manggut2, padahal belum paham..)
sama yang pegimana pak kyai ?

Pak kyai : pertama, doa kita ga akan lagi digubris lagi, ga akan diperhatikan lagi.

Cantrik : (mangut4, agak sedikit paham )
apa lagi pak Kyai ?

Pak kyai : Ya sama lagi kaya sapi tadi, "dijual" lalu diganti dengan sapi yang lain. Itu lho, kaya yang
di Surat Al Maidah ayat 54 itu. mbok kalo punya Quran itu dibaca, dipelajari, jangan cuma
di pajang di kamar tamu opo maning malah buat bantal.
"Barangsiapa diantara kalian murtad dari agama Nya, maka Allh akan mengganti dengan kaum yang Allah cinta mereka dan mereka cinta pada Allah. Lemah lembut pada sesama orang beriman dan keras (tegas) terhadap orang kafir. Mereka berjihad di jalan Allah dan tidak takut pada celaan orang yang mencela. Itulah karunia Allah yang Dia berikan pada siapa sajayang Dia kehendaki. dan Allah itu Maha Luas dan Maha Mengetahui"

Isinya tentang janji Allah bagi umat ini kalo mundur dari menegakkan kalimat Allah, maka akan diganti dengan kaum yang baru, yang mau menjalaninya. itu sejalan dengan surat At Taubah ayat 39, Bro..

" Jika kalian tidak berangkat (menegakkan kalimat Allah), makaAllah akan mengadzab kalian dengan adzab yang pedih dan akan mengganti kalian dengan kaum yang selain kalian, dan kalian (dengan kemksiatan kalian itu) tidak merugikan Allah sedikitpun. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. "

Cantrik : wah, sangar juga pak Kyai, lha yang ketiga bagaimana pak Kyai ?

Pak Kyai : Yang ketiga ya disemebeleh kayasapi tadi. Babat abis, karena sudah melampaui batas. Kaya caritane Bani Israil itu lho, di surat Al a'raf 165 dan 166 :

" Maka Kami selamatkan mereka yang telah mencegah kejahatan, dan Kami siksa yang berlaku dholim itu dengan siksa yang bengis karena melanggar apa - apa yang kami larang, Kami katakan pada mereka : Jadilah kalian kera-kera yang hina !"

Cantrik : Nau'udzubillah min dzalik. Tapi pak Kyai, lha orang orang kapir itu kok malah berjaya, mangsiat sak kayange, tapi hidupe malah tambah dan tambah makmur....

Pak Kyai : Wah, pinter juga kamu Bro,. Nanti tak kasih tau lagi, sementara itu dulu. Step by step. atau buat pembaca yang ga sabar pingin ngasih tau Broto, cantrik saya ini, jawaban dari pertanyaannya di atas, silahkan berikan tanggapannya. Ga usah ketik reg(spasi) reg(spasi) an, langsung ajatulis dibawah ini. Oke...







Terinspirasi dari buku "Republik Genthonesia"

OP TI MIST

     Adalah manusiawi tatkala merasa galau, merasa hidup ini kurang adil, atau merasa selalu tertekan karena masalah yang tak kunjung selesai, ekspektasi berlebih dari orang2 di sekitar yang berujung pada tuntutan atau melihat orang lain selalu dilimpahi rizki, sementara kita yang setiap hari tak kurang 34 kali sehari mencium sajadah bersujud padaNya, selalu diuji dengan keterbatasan yang terasa tak ada batas akhirnya. Ya, itulah kehidupan, selalu pernuh dengan masalah dan tantangan. Jika ingin terhindar dari segala masalah kehidupan, tinggalkan saja dunia secepatnya.

     "Don't despair, and never loos hope. Cause Allah is always by your side." Benar apa yang coba disampaikan oleh Maher Zain, bahwa memang pada dasarnya Allah selalu dekat dengan hambaNya. Hati manusia selalu dibolak-balikkan, keimanan juga kadang naik kadang turun. Itulah yang membedakan kita dengan malaikat, dan justru itulah yang memungkinkan manusia lebih mulia daripadanya. Malaikat tidak perlu bersusah payah seperti halnya manusia agar keimannya selalu on fire. Resah, galau, stress atau putus asa pada dasarnyta timbul saat kita tidak menyadari kehadiran Allah An-Nashir, Yang Maha Menolong

<>وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا
"Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar."  QS. Ath Thalaq ayat 2

     Ayat di atas mengingatkan kita untuk selalu menyadari kehadiran Allah. Ketaqwaan adalah bentuk kesadaran hamba akan Rabb nya. Allah hanya ingin kita melaksanakan perintah dan menjauhi apa yang dilarangNya. Melakukan kewajiban yang memang sudah selayaknya dilakukan hamba terhadap sesembahannya dan kita dijanjikan solusi, jalan keluar dari segala permasalahan.
     Mari belajar dari bayi. Pembaca yang budiman pasti pernah menjumpai bayi yang berhenti menangis ketika kemudian digendong sang ibu, ini karena dia merasakan ketentraman berada dalam pelukan ibunda. Terkadang kita merasa buntu dalam mengerjakan tugas, atau lupa menaruh sesuatu, begitu selesai menunaikan shalat tiba-tiba saja "Ting...." muncul titik terang. Mengingat Allah menjadikan hati tenang, dan peneleitian membuktikan bahwa otak dapat bekerja maksimal ketika berada dalam kondisi tenang. (mungkin) Itulah jalan keluar yang dijanjikanNya.

<>وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُ‌ۚ

"Dan memberikannya rizki dari arah yang tak disangka-sangka"  QS. Ath Thalaq ayat 3.

     Pernah lihat film "Emak ingin naik haji" ?. Meskipun hanya cerita fiksi, namun sarat akan pembelajaran memaknai kehidupan. Bercerita tentang seorang emak yang sangat kuat keinginannya mengunjungi Baitullah. Namun secara perhitungan logika manusia, karena penghasilan yang sangat kecil, sisa usia si emak tidak cukup untuk menunggu tabuangannya cukup untuk biaya haji. Sempat muncul asa,saaa si anak memenangkan undian berhadiah naik haji. Tapi apa mau dikata, si anak tertabrak mobil dan musnahlah impian menghajikan si emak dari hasil undian. Ya, rejeki yang belum menjadi jatahnya tidak akan pernah sampai meskipun sudah didepan mata, begitu pula sebaliknya, bisa jadi dia datang dari arah yang tak disangka-sangka, di mana logika manusia tak akan pernah cukup mampu menelaah kekuasaan Allah memberikan "bonus" untuk ketaqwaan hambaNya. Impian emak terkabul melalui pemenuhan nadzar tetangga si emak akan kelahiran bayi laki lakinya.
     Pembaca yang budiman, saat kita merasa pesimis, merasa tidak mungkin memperoleh rizki untuk memenuhi kebutuhan hidup, secara tidak langsung kita tidak lagi mengakui ke-Maha Kuasa-an Allah. Keislaman seseorang bisa jadi dipertanyakan jika hidup yang dijalani jauh dari optimisme, jauh dari kesadaran akan keberadaan Allah An-Nashir  Ar-Razaq. Karena sesama muslim adalah ibarat satu raga, mari saling mengingatkan, menasehati dan menyemangati.

Tetep sehat, tetep semangat.

Jatah Gagal, Jatah Berhasil

وَلا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Headline di sebuah koran tertulis “
“Setelah 9.955 kali GAGAL menemukan lampu, akhirnya Edison berhasil menemukan lampu yg menyala”
Edison, yang namanya tertulis tersebut  MARAH , ia mendatangi redaksi koran tsb dan minta bunyi Headline nya diganti.
Akhirnya, besoknya koran itu mengganti headline nya menjadi :
“Setelah 9.955 kali BERHASIL menemukan lampu yg ‘Gagal Menyala’ , akhirnya Edison berhasil menemukan lampu yang menyala”.

     Wow, andaikata pada percobaannya yang ke 9.955 atau percobaannya yang kedua Edison putus asa, atau dalam bahasa jawanya “mutung”, mungkin namanya tak kan setenar sekarang. Orang yang pada masa SD nya ini selalu duduk dibelakang karena menurutnya, itu adalah tempat paling pas untuk berimajinasi, sempat dicap bodoh oleh gurunya. Tak hanya itu, bahkan dikatakan tak punya masa depan.
Tapi, beruntung dia tak mewarisi sifat gurunya, yang mudah menyerah saat menangani anak “spesial” ini. Tidak mudah untuk bisa komitmen melanjutkan pekerjaan yang tak kunjung berhasil atau gagal. Saya yakin, , Edison adalah manusia yang optimis .Di alam bawah sadarnya, dia memahami betul bahwa semua manusia memilki jatah gagal dan jatah berhasil, dan kita tidak pernah tahu berapa jatah gagal kita sebelum akhirnya jatah tersebut habis dan tinggal keberhasilan yang tersisa.
     Saat kita mencoba melakukan sesuatu, pada dasarnya kita sedang mencoba membuka takdir, mencari tahu apakah kita sedang berada di jalur keberhasilan atau sedang menghabiskan jatah kegagalan. Jika kahirnya berhasil, bersyukurlah. Namun jika ternyata belum, bersyukurlah, karena semakin habis jatah gagal, semakin dekat pula dengan keberhasilan.
     Memang, rumput tetangga selalu nampak lebih hijau. Namun, sebenarnya hanya bisa sebatas memandang untuk menikmatinya. Tidaklah bijak iri hati melihat keberhasilan orang lain, karena kita sebenarnya punya kesempatan yang sama. Dan saat setiap tetes keringat terbayar dengan keberhasilan, bukankah kita sendiri yang akan menjadi orang paling bahagia di dunia atas keberhasilan tersebut ?