tag:blogger.com,1999:blog-21816911373728178532024-03-08T06:15:31.924-08:00It's a beautiful lifeUnknownnoreply@blogger.comBlogger14125tag:blogger.com,1999:blog-2181691137372817853.post-36240001838023217892014-09-14T00:00:00.003-07:002014-09-23T02:11:49.780-07:00BPS Pertamina 2014, a long way to goPertamina....<span class="fullpost">
</span><br />
<div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada sebagian yang <i>mlesetin</i> jadi Mpok Minah, ada juga yang Mas Parto, kalo saya lebih suka nyebut Pertaminul alias Mbak Minul. Ini memang menjadi perusahaan impian tempat mencangkul bagi sebagian besar orang, baik yang usai lulus kuliah sampai yang sudah experience. Tapi mood saya untuk ikut gabung di perusahaan ini sempet hilang setelah 3 kali apply ga pernah dipanggil, pernah sih dipanggil sekali, tapi berhubung kondisi di tempat nyangkul sekarang ga menungkinkan, jadi saya ga jadi dateng,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hingga sampailah pada bulan Januari, pas ikut sebuah race lari di daerah bandung, saya kenalan dengan salah seorang mas mas, doi pakai kaos tulisannya "Pertamina Runner". Hngm.....kepingin juga nih seandainya bisa pakai kaos itu, tapi kan berarti harus kerja di sana, kecuali kalo ga punya malu, bukan karyawan sana, tapi ikut-ikutan pakai buat keren-kerenan. Mungkin, ini pertanda pertama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun 2013, saya dapat kabar bahwa salah satu kolega kuliah juga baru saja diterima di Pertamina Ep dan sedang menjalani masa pendidikan. Searching punya searching, ternyata fasilitas selama pendidikannya cukup bahkan lebih dari cukup untuk membuat kita fokus untuk belajar. Tentu dong, sebagai teman ikutan ngasih selamat, sekaligus tanya tanya tentang proses rekuruitmentnya. Walhasil, tiba-tiba kok kepingin ya. Mungkin ini pertanda kedua.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oke , bismillah, tahun depan (2014) kalo ada rekruitmen mau coba lagi deh, mumpung 2014 masih 26 tahun. FYI, biasanya batas usia maksimumnya 27 tahun. Dan akhirnya, peluang itu datang di bulan Februari 2014, mbak Minul buka program BPS untuk 2014. Setau saya, ada dua tipe rekruitmen di mbak Minul ini, yang pertama program BPS, ini semacam MT gitu, semua yang masuk lewat program ini bakal dididik mulai dari nol lagi. Yang kedua adalah rekruitmen untuk <i>experienced, </i>dimana pengalaman minimalnya adalah 5 tahun. Berhubung saya baru 3 tahun pengalaman, yach dengan sukarela terpaksa ikhlas untuk mulai dari nol lagi, sesuai tagline nya kalo isi bensin, <i>"Mulai dari nol ya pak"</i> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Stage 1 - Administrasi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Biasanya yang jadi kendala untuk daftar adalah toefl, mungkin nilainya kurang, atau sudah ga berlaku sertifikatnya. Untuk alasan pertama, tentu kita mesti test lagi dong. Untuk alasan kedua, kayanya bisa aja sih, karena beberapa teman yang daftar juga pakai sertifikat yang lebih dari 2 tahun, karena nanti bakal ada juga tes bahasa inggris tersediri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apa aja syaratnya, bisa dilihat langsung di <a href="http://recruitment.pertamina.com/">recruitment.pertamina.com</a></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain ijazah dan TOEFL, kita mesti nglampirin SKCK dan surat keterangan bebas narkoba</div>
<div style="text-align: justify;">
SKCK, saya ga begitu paham, apakah nyari SKCK harus di kota sesuai KTP atau bisa di tempat lain. Kalau saya sih, minta tolong ibu buat dibikinin di kota kelahiran, Solo. Kalau ga salah juga, ini gratis, taua bayar 20 ribu gitu. </div>
<div style="text-align: justify;">
Surat keterangan beban narkoba bisa diperoleh di RSUD, tidak harus sesuai KTP. Saya bikin ini di RSUD Cilegon, kalau g salah ingat, untuk biaya test labnya sekitar 150 rb.<br />
Oh ya, kalau kita daftar di webnya, nanti akan ada pilihan mau test nya dimana. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div>
<b>Stage 2 - Psikotest (4 April 2014)</b></div>
<div>
<b><br /></b></div>
<div>
Kalau ga salah, di awal bulan Maret saya dapat panggilan psikotest via sms. Berhubung pas daftar saya milih di Jakarta, so psikotestnya pun di Jakarta, di gedung Pertamina pusat di seberang Monas. Waktu itu dapet gilirtan test sesi I (pagi). Berhubung sepertinya ga keburu kalo berangkat dari Cilegon pagi2, saya pun nyari tumpangan di tempat kos temen SMA di daerah Gambir. Rencana mau naik bis ke jakarta, e...ternyata si Bos juga mau jalan ke Jakarta, ya sudah, akhirnya nebeng si Bos sampai Slipi. Alhamdulillah bos saya termasuk bukan tipe yang nglarang-nglarang anak buahnya untuk nyari tempat kerja lain. Singkat cerita, setelah nyambung busway, dijemputlah oleh teman saya dan sampailah di kos.<br />
<br />
Undangan test jam 7, dari kos saya dianter pakai motor ke lokasi test, Di psikotest ini kiata juga diminta untuk bawa KTP, undangan sama dokumen yang di upload sebelumnya, fotokopi ijazah, SKCK, dan surat bebas narkoba. Setelah registrasi, kita dipersilahkan ambil minum dan roti, lumayan lah buat ganjel perut. Testnya sendiri dari jam 8-11.30 siang. Di awal test, kita dapat penjelasan singkat mengenai tahapan tahapan testnya nanti, termasuk diminta mengisi mau di Direktorat mana minat kita, waktu itu saya milih Upstream (padahal ga ngeh juga upstream itu apa....). Test nya ya seperti psikotes standar seingat saya, yang pasti saya inget, ada test pauli nya, yang ngejumlahin angka angka gitu. Di tengah tengah test, kita dikasih kesempatan buat istirahat 10 menit sebelum mulai test Pauli, dan itu saya manfaatin itu buat keluar, ambil roti lagi....hehehe.<br />
<br />
<b>Stage 3 - Test Bahasa Inggris (13 April 2014)</b><br />
<b><br /></b>
Hasil psikotest diumumkan tanggal 10 April 2014, alhamdulillah lolos dan diminta untuk test bahas inggris tanggal 13 April, masih di kantor pusat Mbak Minul. Test bahasa inggris ini semacam test TOEIC gitu. Lembara jawab nya menggunakan LJK, jadi mesti siap-siap pensil 2B, tapi kalaupun ga bawa, penyelenggara juga ngasih pinjem, sama penghapusnya juga malah. Tes ini dilaksanakan sekitar 2 jam. Untuk test ini lebih mudah daripada test toefl. Yang laing saya ingat, salah satu bagian testnya, ada gambar (misal ibu2 lagi bawa bunga) nah ntar di soalnya kira-kira "The woman is holding....".<br />
<br />
Test ini bagi saya cukup spesial. :-)<br />
Jadi kan seperti test sebelumnya, saya berencana menginap di kos an temen SMA di daerah gambir, dan bilang kalo baru berangkat dari Cilegon malam jam 9. Seetelah satu jam emnunggu, akhirnya dapet bus, tapi karena malam, biasanya bus pada ngetem lama di Serang, akhirnya saya putuskan turun d Serang. Namun ternyata jam 22.30 baru dapet bus. Naas bagi saya, setelah keluar kota Serang, bus masuk tol, namun di pintu tol balaraja, bus kembali keluar tol, lewat jalan biasa. Jalanan balaraja yang kecil dan bergelombang, bus pun berjalan lambat, karena mungkin memang lagi narget angkut penumpang. Sesampainya di Cikupa, kenek bilang kalo bus ini akan lewat BSD. Karena tujuans aya turun di Tomang, maka disarankan turun di Bitung untuk nunggu bus selanjutnya yang menuju Jakarta. Akhirnya jam 23.50 saya turun. Sempat khawatir juga, apa bener ada bus lagi jam segini, mengingat jalurnya bukan jalur besar, apakah jalanku ke Mbak Minul akan sampai disini karena taksipun tak ada yang terlihat.<br />
<br />
Secercah cahaya nampak ketika ada bapak bapak yang baru turun juga dari bus lain, sedang menunggu bus arah Bekasi, beliau meyakinkan saya bahwa nanti jam 00.30 ada bus lagi. WHAT....akhirnya sejam saya terpaksa menunggu. Ternyata benar tapi tidak sepenuhnya, 15 menit dari waktu yang diberitahukan, baru bus datang. Alhamdulillah, Akhirnya sekitar jam 1.30 sudah sampai Tomang, dan perjalanan berlanjut dengan ojek. Jam 02.00 saya sampai di kos yang dituju, tapi......teman saya tertidur, mungkin ada 30 kali saya telepon, namun tidak dibalas. Oke, saya pun mencoba ke musola terdekat, namun sayang ternyata dikunci. Akhirnya saya putuskan menunggu di depan kos nya, kebetulan ada kursi kecil, saya pun pasarah dan menidurkan diri di kursi.<br />
<br />
Secercah cahaya kembali datang pukul 2.45, saat seorang mas-mas masuk dan menyapa saya, "Mas, ga bawa kunci ya ?" langsung saya terbangun dan jawab "Iya mas, kuncinya di dalem" saya ga bohong, kan emang dibawa temen saya kuncinya di dalem, dan akhirnya saya pun masuk. Beruntung juga pintu kamarnya tidak dikunci. Langsung tanpa babibu merebahkan diri menutup mata, beristirahat untuk esok hari. Subuh hari teman saya bangun, kaget saya sudah disana.<br />
<br />
Dan kembali pagi harinya dia berbaik hati mengantar saya menuju tempat lokasi dengan motor.<br />
(Kok malah lebih panjang intermezzonya ya....xixixixi)<br />
<br />
<b>Stage 4 - Interview I (9 Juni 2014)</b><br />
<b><br /></b>
Setelah sebulan lebih menunggu, tepatnya 15 Mei 2014, akhirnya keluar juga hasil seleksi tes bahasa inggris. Hasilnya tentu bukan berapa skor kita, tapi siapa saja yang berhak untuk ikut test selanjutnya, yaitu interview. Berhubung sudah semangat 45, maka saya pun tidak pikir panjang untuk "kembali tidak masuk" lebih dari sehari, karena santer kabar bahwa yang lolos akan diundang medical check up esok harinya. Seperti biasanya, saya rencana mae akan menginap di kos temen di Gambir, datang sabtu malem, karena minggu paginya tanggal 8 mau ikut Jakarta international 10K di Monas, jadi sekalian. Tapi ternyata last minute dia bilang kalau hari itu ada acara di Bogor. Saya pun menyebar sms untuk say hello teman teman di Jakarta, siapa tahu ada yang mau saya tumpangin, dan kalaupun tidak ada, pokoknya tekad sudah membaja kalaupun tidak ada tempat menginap, tidur di masjid pun tetap akan saya berangkat. Alhamdulillah, salah satu rekan seperkuliahan dan seperjuangan ada yang bisa ditebengin. Sebuah kebetulan besar, karena dia yang biasanya bawa istri, saat itu istrinya sedang berada di Semarang. Ya iyalah, kan ga mungkin saya nebang menginap kalau ada istrinya. Dan kebetulan lagi tempatnya tidak jauh dari lokasi interview, jadi ga khawatir telat deh.<br />
<br />
Interview pada seleksi BPS ini lebih dari satu kali. Interview pertama kita akan dihadapkan pada HRD dan User. Siapa itu HRD, tentu kita tahu siapa dan mengapa mereka turut serta meng-interview kita. Sedangkan user, itu adalah (bisa jadi) senior atau calon atasan sesuai dengan fungsi yang kita pilih sewaktu mendaftar. Kebetulan saya waktu interviewer, 1 HRD dan 1 User, tapi ada juga yanag bagian lain berhadapan dengan lebih dari 1 user. Pembagain interview ini kalau tidak salah berdasarkan jurusan. Oh ya, interview dilaksanakan di beberapa tempat mendaftar, kebetulan saya mendapat tempat di Hotel Le Meridien, di Jl Soedirman Jakarta.<br />
<br />
Ada beberapa dokumen yang perlu dibawa saat interview, dan itu diinfokan serta di undangan. Dan sebelum masuk arena, ada beberapa formulir yang perlu kita isi yang ternyata nantinya buat bahan interviewer bertanya . Apa saja yang terjadi saat interview....?<br />
<br />
Pertama, tentu perkenalan. Saat saya memperkenalkan diri, standar sih...nama, family background, education background pengalaman kerja. Waktu perkenalan, saya diminta menyebutkan apa keunikan diri saya, dan berlanjut pada pertanyaan. Waktu itu saya ditanya motivasi bekerja disini, mengapa ingin gabung dan meninggalkan perusahaan lama, mengapa Mbak Minul harus merekrut saya, siap apa tidak kalau ditempatkan di site yang notabene kebanyakan di luar jawa (tentu kalau ini agan semua tahu mesti jawab gimana)...kira-kira itu yang ditanyakan Ibu2 dari HRD.<br />
<br />
Berlanjut ke interviewer kedua, dari User. Waktu itu saya cuma diminta menjelaskan TA alias skripsi yang dulu diambil mulai dari awal sampai akhir. Jadi ada baiknya untuk tahap ini temen2 juga bersiap membuka file lama tentang TA.<br />
<br />
Setelah selesai tanya jawab, saya dikasih info kalau yang jurusan ini, nantinya akan ditempatkan di bagian Surface Facility (SF), dijelasin juga SF itu tugasnya apa aja, cuman saya agak gak memperhatikan penjelasan beliau, karena menahan dingin ruangan....beneran bro, AC nya dingin bingit. Entah saya yang ndeso ga tahan dingin, atau memang ini salah satu metode untuk memecah perhatian yang diinterview...(#konspirasitingkattinggi). Disampaikan juga oleh orang HRD, katanya kalau Mbak Minul gajinya nanti bakal ga sebesar yang dibayangkan, untuk fresh lulusan BPS sekitar RP x.500.xxx saja. Ya saya sih iya dan senyum aja. Juga disampaikan bahwa tes selanjutnya adalah medical check up yang dilaksanakan esok hari, dan pengumuman akan ditempel sore hari di tempat itu juga.<br />
<br />
Setelah interview saya langsung balik ke kos teman, malas juga kalau nungguin jam 5, karena waktu saya selesai interview jam 10 kalau ga salah. Jam 5 kembali saya ke lokasi dengan menumpang bus. Jam 5 sampai sana, ternyata masih ada yang interview, ditunggu dan ditunggu sampai maghrib belum keluar juga hasilnya. Akhirnya saya putuskan sholat dulu, ya siapa tahu mengisi waktu mengunggu dengan ibadah dan mengemis padaNya akan berbuah manis. Selesai sholat, ternyta beberapa orang yang masih menunggu sudah terlihat raut muka gembira dan sedihnya...hngm....berarti hasil sudah keluar. Dan....<br />
<br />
Dari jauh saya bersyukur karena di daftar nama sudah terlihat ada satu nama yanga menjorok ke kanan, dan saya yakin itu nama saya yang hanya satu kata. Alhamdulillah, perjuangan berlanjut esok hari untuk medical check up.<br />
<br />
<br /></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2181691137372817853.post-85098043733790476762012-02-09T17:56:00.000-08:002012-02-09T17:56:49.828-08:00Sedikit sedikt, lama lama menjadi bukit"....<em>jadi sebenarnya yang namanaya proyek rugi besar itu salah. Biasanya rugi besar itu karena rugi kecil - kecil, tapi banyak , sering</em>....."<br />
<br />
Kira2 seperti itulah penggalan kalimat yang disampaikan pak PM di tempat saya kerja sebagai tukang pas rembug mingguan minggu ini. Kok kaya nya pernah denger yang mirip mirip ini, tapi kok ya lupa juga......(mikir lama)<br />
Oh iya, inget sekarang, nasehat seseorang tentang bahaya meremahkan dosa kecil. Dosa kecil bisa naik pangkat jadi dosa besar dengan 4 tips n trik :<br />
1.Terus - terusan dilakukan.<br />
2. Diianggap sepele.<br />
3. Bangga karena telah melakukannya<br />
4. Dilakukan secara terang benderang, (baca : terang - terangan)<br />
<br />
Dosa dan rugi itu kok kaya nya mirip ya, 11-12 lah, atau malah sama kali ya. Pangkal dari 4 tips n trik di atas adalah "meremehkan". Meremehkan muncul saat rasa peka mulai menghilang perlahan-lahan. Itulah buah karya mr.Sy (sebut saja syaitan - nama sebenarnya), kalau gagal ngajak dosa yang besar. Begitu pula sebaliknya, amal2 yang kelihatannya tidak besar, namun rutin dilakukan bisa jadi menjadi kunci masuk surga, sebagaimana Bilal yang mendahului Rasulullah SAW masuk surga karena selalu shalat 2 rakaat sebelum mengumandangkan adzan dan menjaga wudhu lalu shalat 2 rakaat setelahnya.<br />
<br />
Aisyah <em>radhiyallahu ‘anha</em> pernah mengatakan, “Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> berkata kepadaku:<br />
<br />
يَا عَائِشَةَ إِيَّاكَ وَمُحْقِرَاتِ اْلأَعْمَالِ فَإِنَّ لَهَا مِنَ اللهِ طَالِبًا<br />
<br />
<em>“Wahai ‘Aisyah, janganlah kamu meremehkan amal perbuatan yang kecil, karena sesungguhnya amal itu akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah.”</em> (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam kitab <em>Az-Zuhd</em> dan dinilai shohih oleh Al-Albani dalam <em>Shohiih Sunan Ibni Majah</em>, no. 4233).<br />
<br />
<br />
Mudah2an kita bukan termasuk golongan yang pada hari perhiitungan nanti kaget dengan amal buruk yang tahu2 membukit dengan sedikit - sedikit, mengalahkan timbangan amalan baik. Tapi bisa meniru Bilal yang konsisten dengan amal2nya.<br />
<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-1b0srpuo4zg/TzR5CwlBOZI/AAAAAAAAAEM/HTpcqwf76yw/s1600/awas.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="http://2.bp.blogspot.com/-1b0srpuo4zg/TzR5CwlBOZI/AAAAAAAAAEM/HTpcqwf76yw/s200/awas.jpg" width="173" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Be Careful...! !</td></tr>
</tbody></table> <br />
<em>Cilegon, pinggir pantai yang ada kapal2 nya, 09/02/2012</em><br />
<br />
*) Biar ga males bacanya, jadi singkat saja, karena sekedar corat coret supaya ga lupa saja.Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2181691137372817853.post-34775874805212150622011-06-05T20:24:00.000-07:002011-06-05T20:25:00.707-07:00Mimpi<div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><i><span class="fullpost" style="font-size: large;">"Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu"</span></i></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: right;"><i><span class="fullpost" style="font-size: large;">Arai at (Edensor) </span></i></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2181691137372817853.post-3414009110857211262011-06-04T06:19:00.000-07:002011-06-04T06:22:19.319-07:00Balada Televisi<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><i><span style="font-size: large;">Tergelitik dari sebuah obrolan di sebuah warung wedangan tempat saya dan teman2 seper-pengajian (yang mayoritas bapak2) berkumpul. Warung wedangan/ angkringan/ hik /kucingan yang menjadi basecamp hampir setiap malam, sekedar bercengkrama, maupun membahas apa yang baru saja disampaikan pak ustadz. Salah seorang teman bercerita bahwa tadi ada yang meminta tanggapan pak ustadz terkait sebuah program kajian kini sedang booming yang disiarkan di TV setiap pagi, namun pak ustdaz tidak bisa memberi jawaban karena tidak pernah menonton acara – acara televisi di rumahnya. </span></i></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; text-align: justify;"><i><span style="font-size: large;">--------------------------------------------------------------------</span></i></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><i><span style="font-size: large;">Kasus di atas bukan yang pertama saya temui. Beberapa waktu yang lalu saat berkunjung ke rumah salah seorang teman senior, TV di ruang tengahnya tertutup kain yang dari penampilannya menandakan bahawa kain tersebut tidak pernah dibuka, atau dengan kata lain, TV tidak pernah dinyalakan.</span></i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="font-family: "Courier New";">--------------------------------------------------------------------</span></i></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://netsains.com/wp-content/uploads/2008/11/29_couch_potato_watching_tv_and_eating_donuts.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="284" src="http://netsains.com/wp-content/uploads/2008/11/29_couch_potato_watching_tv_and_eating_donuts.png" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-size: large;">Bagi masyarakat kebanyakan, tentu ini merupakan sebuah hal yang sedikit aneh. Hampir setiap rumah di Indonesia mempunyai kotak hiburan yang bernama televisi ini. Melalui TV ini pula, informasi dapat disampaiakan kepada jutaan pasang mata dalam waktu yang bersamaan, baik itu informasi dengan muatan positif maupun negatif. Program – program televisi, ternyata begitu dahsyat pengaruhnya terhadap perilaku orang yang menontonnya, tontonan – tontonan yang disuguhkan lambat laun menjadi tuntunan bagi yang melihatnya, gaya hidup artis, musik, bahkan ide melakukan kejahatan dari tayangan kriminal.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-size: large;">Kalau melihat isi program TV di Indonesia, memang tidak sedikit yang hanya menyuguhkan tayangan kurang berisi dan tidak mendidik. Acara musik, hampir tiap hari, sore, malam, bahkan pagi. Pernah suatu saat lewat di jalan, anak kecil, mungkin TK aja belum, sudah melafazkan “cinta satu malam, oh indahnya “ dengan bahasa yang masih cadel atau <i>pelo </i>(dalam bahasa jawa). Selain itu, saya kadang berpikir, mereka yang biasa di pinggir panggung acara musik yang tayang pagi hari, joget-joget, apa pada ga sekolah....???</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-size: large;">Selain musik, ada acara yang bikin kecanduan ibu2 mulai maghrib sampai larut malam, apa itu, ya benar, S.I.N.E.T.R.O.N. Kalau dulu waktu saya amsih SD, biasanya kalau udah jam9, acaranya tinggal Dunia Dalam Berita yang bikin males nonton dan akhirnya pilih tidur, lha sekarang, sinetron sampai jam 10 malam. Dari maghrib sampai jam 10, sekitar 4 jam, kita disuguhi cerita di luar nalar, tak jauh dari cinta, rebutan warisan, konflik yang tidak logis, air mata, plus musik pengiring yang mendayu – dayu membumbui setiap adegannya. Semakin miris tatkala mendengar ibu-ibu mengrumpikan isi cerita certa tadi malam sampai menebak – nebak bagaimana kelanjutannya nanti.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-size: large;">Jika hal yang melenakan atau memabukkan itu dilarang, minuman keras dan narkoba misalnya, dua tayangan di atas tak jauh beda. Ada dampak psikologis yang diterima para penikmat acara tersebut. Ada teman yang kuliah di psikologi bilang, terlalu banyak menonton sinetron, membuat porsi berpikir otak menjadi berkurang karena dipakai untuk menerima input yang berupa angan-angan belaka.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-size: large;">Kembali pada kotak bernama televisi. Kalau begitu apakah kita ga usah pasang TV aja di rumah. Bahkan ada yang ekstrim, TV haram, karena banyak mudharatnya. It’s up to you. Kuncinya adalah pada diri kita sendiri, itu yang saya pahami. Kalau memang bisa memilah dan memilih tontonan dengan konsisten, saya rasa tidak masalah. Saat menonton TV dengan anak misalnya, lebih bijak jika didampingi. Tapi kalau kita sebagai orang tua merasa kurang bisa mendampingi dan menyaring, meniadakan TV di rumah sepertinya juga pilihan yang cukup bijak, setidaknya berjaga-jaga untuk kemungkinan terburuk. </span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-size: large;">Tak bijak kalau menjadikan televisi sebagai kambing hitam. Manusia saja tidak mempunyai dosa bawaan, apalagi TV yang benda mati. Seperti hal nya motor, motor dapat dipandang bermanfaat oleh para pedagang karena penggunaannya memang tepat untuk membantu pekerjaan, namun dapat dipandang mudharat oleh orang tau yang anaknya gemar balapan liar. Segala kenyataan membutuhkan kedewasaan dalam penyikapan. Correct me if i wrong. </span></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2181691137372817853.post-47388787465117414832011-05-16T09:04:00.000-07:002011-05-16T09:22:34.407-07:00The Power of Words<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dxJJSWzrwBt32A3hVLjE0ycFjbmAxKOtgDD0jLbScQL_fakE7YO25NygcV_Wv-LHiN-CdkUTnrwFm7wq7J41Q' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Jika ada sesuatu yang lembut, namun lebih tajam dari pedang, itulah lidah. Kata - kata yang keluar darinya, seringkali menimbulkan efek yang luar biasa, baik negatif maupun positif, dan bagi saya pribadi video tadi adalah salah satu contohnya.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Entah itu video fiktif atau nyata, yang penting pelajaran yang bisa diambil. Seringkali ortu bilang "Di sekolah jangan nakal, jangan malas, ya" kepada anaknya, kalau saya lebih milih " Di sekolah yang nurut, yang rajin, ya" saat nganter adik ke TK. Teman yang belajar psikologi bilang, kata "tidak", "jangan" dan kata negatif lainnya cenderung lebih sulit dicerna otak. Meskipun saya ga tahu benar teorinya, tapi kayanya terbukti deh. Misalnya, masih kata teman saya, saat ada anak kecil di atas meja, dan dibilangin "Jangan naik, nanti jatuh", tapi anak tadi malah makin asyik di situ. Itu karena, otak lebih cepat memproses kata "naik"<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">. Lebih baik bilang "Ayo turun, hati-hati turunnya" maka itu akan lebih mudah dicerna otak si kecil. (Lho kok, jadi bahas masalah anak2, kan saya belum jadi bapak.....hehehe)</span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </span></span><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Ya, itulah sebuah contoh efek kata-kata pada lingkup yang kecil. Dan dengan membiasakan diri menggunakan kata-kata positif. Bisa jadi dunia dapat kita rubah, atau setidaknya dapat kita beri warna. Ada sebuah pesan mulia,</span></div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"> <i>Dari Abu Hurairah r.a, sesungguhnya Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata baik atau diam…”</i><b> </b></div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><b>[HR Mutafaqun ‘alih]</b></div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Verdana,sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Verdana,sans-serif; text-align: left;"><b><span style="font-weight: normal;">yang saya pahami dari hadits ini adalah, bahwa kita dianjurkan untuk selalu proaktif menebarkan kebaikan melalui kata-kata, motivasi, nasehat dan doa. Kalau sekiranya kata-kata yang akan keluar akan menjadi keluhan, cacian, sumpah serapah, atau sesuatu negatif lainnya, diam lebih baik. Jangan sampai salah mengartikan dengan diam selalu dengan dalih bahwa diam itu emas. JIka diam adalah emas, maka perkataan yang baik akan merubah bongkahan emas menjadi perhiasan yang jauh lebih bernilai.</span></b></div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Verdana,sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2181691137372817853.post-20114966454190557672011-05-09T08:33:00.000-07:002011-05-16T09:09:16.969-07:00Sekolah Kedinasan<div class="separator" style="clear: both; font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><a href="http://asfardecode.files.wordpress.com/2010/11/sukses.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="226" src="http://asfardecode.files.wordpress.com/2010/11/sukses.jpg" width="320" /></a></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">STAN merupakan sekolah kedinasan yang paling etrkenal. Tapi bukan beratri STAN satu-satunya, masih ada lagi kok ternyata. Emang sih, ga mungkin kalo saya sekolah lagi di sini, Info ini saya dapat dari milis. So, untuk teman, saudara, adik-adik atau ponakan yang ingin kuliah tetapi tidak ingin membebani biaya kuliah kepada orang tua, atau tamat kuliah langsung penempatan di Kementerian RI, alternatifnya bisa daftar ke:</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">1. STIS – di bawah Badan Pusat Statistik (dapat uang saku per bulannya Rp. 850.000), pendaftaran online (4 april s.d. 20 Mei 2011 di <a href="http://www.stis.ac.id/">www.stis.ac.id</a>). Lokasi kuliah Jakarta</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">2. AKAMIGAS-STEM – Akademi Minyak dan Gas Bumi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI. Lokasi kuliah Cepu, Jawa Tengah (Kawasan Rig dan pengeboran minyak) – Info bisa dilihat di www.akamigas- stem.esdm. go.id</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">3. MMTC – Sekolah Tinggi Multi Media Training Center di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo), pendaftaran online (21 Februari s.d. 11 Agustus 2011 di www.mmtc.ac. id). Lokasi kuliah di Yogyakarta</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">4. STSN – Sekolah Tinggi Sandi Negara – di bawah Lembaga sandi Negara, pendaftaran online diwww.stsn-nci. ac.id Lokasi kuliah di Bogor</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">5. STKS – Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial di bawah Kementerian Sosial RI. Pendaftaran offline di Kemenkes RI, Bandung, Yogyakarta, Padang, Banjarmasin, Makassar, Jayapura, Palu. Info diwww.stks.ac. id </div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">6. STPN – Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional di bawah Badan Pertanahan Nasional RI. Pendaftaran online di www.stpn.ac. id Lokasi kuliah Yogyakarta</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">7. IPDN – Institut Pemerintahan Dalam Negeri di bawah Kementerian Dalam Negeri RI. Pendaftaran offline di Bagian Kepegawaian Daerah Kabupaten/ Kota seluruh Indonesia. Lokasi kuliah Jakarta, Pekanbaru, Manado, Bukittinggi, Makassar.</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">8. AKIP – Akademi Ilmu Permasyarakatan di bawah Kementerian Hukum dan HAM. Pendaftaran online di www.depkumham.go.id atau www.ecpns-kemenkumham.go.id Lokasi kuliah di Depok. akip.ac.id</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">Sebenarnya masih banyak sekolah kedinasan yang ada, untuk selengkapnya, bisa di cek di </div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_perguruan_tinggi_kedinasan_di_Indonesia">http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_perguruan_tinggi_kedinasan_di_Indonesia</a>. Choose what love then love what you choose</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Selamat menempuh hidup baru</span> <span style="font-size: large;">! ! !</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2181691137372817853.post-40832923349334878462011-05-07T07:16:00.000-07:002011-05-16T09:20:07.229-07:00Nasi Goreng "Super" Pak Jangkung<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-PSrepHF9UHM/TcVPUqbk2TI/AAAAAAAAACI/BfHD_-7YEtw/s1600/Foto0301.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-PSrepHF9UHM/TcVPUqbk2TI/AAAAAAAAACI/BfHD_-7YEtw/s320/Foto0301.jpg" width="320" /></a></span> <span style="font-size: small;">Mahasiswa Universitas Diponegoro, yang berkampus di Tembalang, dan mempunyai selera makan yang "liar" pasti tahu warung nasi goreng yang satu ini. Namanya nasi goreng Pak Jangkung, padahal menurut saya yang jual ga jangkung2 amat. Nasi goreng, memang makanan yang sudah mendarah daging bagi orang yang suka makan nasi goreng (lho, kok....), bagi orang Indonesia maksudnya. Nasi goreng ini memang spesial dari segi porsi. </span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-R-F5lSrhAkg/TcVPO6dBszI/AAAAAAAAACE/55z9yyuZmyQ/s1600/Foto0300.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-R-F5lSrhAkg/TcVPO6dBszI/AAAAAAAAACE/55z9yyuZmyQ/s320/Foto0300.jpg" width="240" /></a></span><span style="font-size: small;">Porsinya engga banyak, tapi buanyak buanget, sepiring penuh. Beuh....dahsyat pokoknya. Harganya pun cuma 6000, setara dengan nasgor porsi biasa. Nasi goreng Pak Jagkung ini <i>recomended</i> buat yang ingin merasakan makan sepiring berdua, namun masih tetep kenyang, karena menurut saya ini sebenarnya dua porsi. Namun sama sekali ga <i>recomended</i> buat menu buka puasa, apalagi buka puasa Ramadhan, takutnya setelah selesai makan, ga kuat berdiri buat Tarawih, kalaupun bisa Tarawih, bakal susah sujudnya. Hehehehe.Kalo bandingin kuantitas ma harganya, mungkin kepikiran, ni Bapak kuntungnya berapa ya....? Ga perlu dipikirin kali, yang pasti beliau dapat untung, buktinya sampai sekarang masih eksis jualan.Produk nasgor Pak Jangkung ini memang mempunyai diferensiasi dari produk sejenis, jadi mudah diingat. Pas saya datang makan kesana, penjualnya pun ramah. </span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-kCZxvK1WK6I/TcVPJCfRHFI/AAAAAAAAACA/UaF2SYe3TDw/s1600/Foto0299.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="170" src="http://1.bp.blogspot.com/-kCZxvK1WK6I/TcVPJCfRHFI/AAAAAAAAACA/UaF2SYe3TDw/s400/Foto0299.jpg" width="400" /></a></span> <span style="font-size: small;">Selain nasi goreng, ada juga menu lain, seperti bakmi goreng, capjay, nasi ruwet (atau nasi mawut ya namanya....lupa), dll. Dan tentunya dengan porsi dahsyat. Tempatnya mudah dicari kok. Dealer Nasmoco gombel masuk ke kanan, kira-kira 100 meter, ada jalan nyabang, ambil kiri lihat kiri jalan. So, tanpa bemaksud promosi, buktikan sendiri kedahsyatannya.</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2181691137372817853.post-29351811706719234002011-05-06T00:22:00.000-07:002011-05-16T09:18:41.739-07:00The Gifted Hand - Kisah hidup Benjamin Carson<div class="separator" style="clear: both; font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><a href="http://www.c28.com/productimages/stl/4/9780310546504.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://www.c28.com/productimages/stl/4/9780310546504.jpg" width="216" /></a></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span class="fullpost"> Benjamin S "Ben" Carson, terlahir dari seorang ibu yang tak bisa membaca, yang selalu bilang bahwa matanya tak begitu jelas membaca, setiapkali kedua anaknya minta diajari membaca. Mungkin wajar jika anak yang dilahirkannya pun menjadi yang "terspesial" di sekolah dasarnya, karena nilainya selalu mendekati nol. Karena memang si Ibu yang <i>single parrent</i> harus bekerja sebagai pembantu rumah tangga, hanya sedikit waktu mendampingi kedua puteranya. Namun siapa sangka jika dia bisa menjelma menjadi seorang dokter bedah pertama yang berhasil memisahkan bayi kembar siam. Tak tanggung - tanggung, bagian tubuh yang menyatu dari kedua bayi tersebut adalah kepalanya. Wow...</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span class="fullpost">Si ibu yang menyadari kekurangannya tak ingin kedua anaknya bernasib sama sepertinya, mulai menerapkan "aturan baru" untuk anaknya.</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span class="fullpost">1. Membatasi nonton TV. Hanya acara kuis yang boleh ditonton.</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span class="fullpost">2. Memberi tugas untuk pergi ke perpustakaan. Setiap minggu , dia dan Curtin kakaknya ditarget 2 buku selesai, dibuat ringkasannya, lalu menerangkan isinya pada sang Ibu.</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span class="fullpost"> Dari kebiasaan ke perpustakaan inilah minat belajar Ben Carson meningkat, Wawasannya lebih jauh dari teman sekelasnya. Nilainya beranjak naik, dan singkat cerita diterima di SMA favorit.</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span class="fullpost">Kehidupan Carson juga tidak tanpa cela, satu hal yang menjadi kekurangan adalah temperamentalnya semasa SMA. </span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span class="fullpost"> Carson melanjutkan ke Yale University. Di sana, dia bertemu dengan belahan jiwanya. Saat dia frustasi karena nilai kimianya jelek, wanita inilah yang mampu membangkitkan semangatnya. Ada satu kalimat dari ibunya yang menjadi pembangkut rasa percaya dirinya "<b style="background-color: #f3f3f3; color: red;">You can do what either can do, but only you can do better</b>".</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span class="fullpost"> Banyak pelajaran yang dari film yang dibintangi oleh Cuba Gooding Jr ini. Di film ini, tergambar jelas bagaimana optimisme seorang ibu yang <i style="color: lime;"><b>bekerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas</b></i> dalam membangun semangat anaknya untuk belajar. Ben Carson bukan seorang muslim, tapi dia mengerti benar makna <i><b><span style="background-color: white; color: lime;">Man </span><span style="background-color: lime; color: lime;"><span style="background-color: white;">Jadda Wa Jadda", siapa bersungguh-sungguh, pasti dapat</span></span><span style="background-color: white;">. </span></b></i>Masih banyal lagi pelajaran yang bisa diambil dari film ini. Anda tertarik, downlaod saja, banyak kok, (maaf belum bisa menyediakan link downloadnya) namun subtitle nya masih dalam bahasa inggris. Sekarang saya lagi dalam proses menerjemahkan subtitle nya ke bahasa Indonesia, semoga minggu depan sudah selesai </span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span class="fullpost"> </span></div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2181691137372817853.post-52513849401684286152011-05-05T23:26:00.000-07:002011-05-16T09:19:03.305-07:00Knowing is not enough<div style="color: #741b47; font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><span class="fullpost" style="font-size: large;">"Knowing is not enough, we must apply</span></div><div style="color: #741b47; font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><span class="fullpost" style="font-size: large;">Willing is not enough, me must do"</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><span class="fullpost">Bruce Lee (1940-1973) </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2181691137372817853.post-54404988310578777602011-05-05T23:22:00.000-07:002011-05-16T09:18:08.685-07:00Sukses dan Gagal<div style="color: #444444; font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: large;">" <span style="background-color: white; color: #990000;">Al jaddu bil-jiddi wal hirmand bil-kasali fanshab fushib'an qariibin ghayatal-'amali</span> "</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;">Kesuksesan akan didapatkan dengan kesungguhan dan kegagalan terjadi akibat kemalasan. Bersungguhlah maka kamu akan mendapatkan dengan segera apa yang kamu cita-citakan.</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;">(Sholahuddin As Supadi, 764H)</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2181691137372817853.post-81137490081333430972011-05-05T06:40:00.001-07:002011-05-16T09:14:53.865-07:00Apalah Arti Sebuah Cita Cita<div class="separator" style="clear: both; font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dxEbYFsBupZ3n0ILUeS5bwg-7yV-WaODHF5GKa_uzd2Cl5tp7J72SnX5FweTGCUQMA9hk_-liH5C-l2DsO_bg' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> Entah masih ada ga ya yang inget lagu itu. Saya ga maksa buat nginget2 kok, lha wong yang nulis juga lupa.</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> “Cita-cita” sebuah kata yang sangat akrab di telinga kita waktu masih anak2. Meskipun belum pernaha saya survei, tapi sepertinya hampir semua anak pasti pernah ditanya ortunya apa cita-citanya.Sebenarnya ini pertanyaan yang luar biasa, karena menanamkan visi sejak dini.<span class="fullpost"> Begitu mendengar jawabannya, ada yang bilang dokter, pilot, insinyur, tentara, pembalap, yang dikatakan dengan begitu polos, berani dan optimisnya, sang bunda akan tersenyum.<br />
Menginjak dewasa, kebanyakn cita-cita tersebut berubah, bahkan ada yang malah hilang. Berubah karena memang menemukan <i>new passion</i> atau kondisi yang kurang memungkinkan sehingga harus sedikit putar setir, atau malah banting setir, setidaknya amsih ada impian. Namun ada yang hilang seiring dengan hilangnya semangat hidupnya. Keadaan negeri yang seperi ini, bagi sebagian orang, merupakan tempat yang kurang kondisif untuk memelihara makhluk bernama cita-cita, sehingga lama lama mati, <i>and the life will be only flowing without destination. </i>Saya sendiri tidak membantah kalau <b>cita-cita yang tinggi tidak menjamin kesuksesan. </b>Tapi perlu diingat bahwa, <b>orang yang sukses, pasti mempunyai cita-cita yang tinggi.</b><br />
So, kalau punya cita-cita, minimal satu syarat buat sukses sudah dikantongi, ya kan….<b><br />
</b></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2181691137372817853.post-52480905842738881452011-05-05T06:40:00.000-07:002011-05-16T09:13:13.041-07:00Kisah seekor Sapi<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><big><b>Kisah seekor sapi</b></big></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">Suatu hari, seorang pak kiyai sedang berbincang dengan seorang cantriknya yang bernama Broto. (cantrik is someone who take cares almost pesantren needs and he also study there).</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">Cekitdot....</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b>Pak kyai</b> : Bro, sapinya udah dikasih breakfast lum?</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b>Cantrik</b> : Sudah pak kyai, tadi malah saya kasih soto daging sapi....</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b>Pak Kyai</b> : (ngkrik...ngkrik...ngkrik...) lha sing bener wae kamu bro....</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b>Cantrik</b> : ngafwan pak kyai, lha tadi saya abis makan soto, jadi ngawur njawabnya, ngafwan...</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">tadi sudah saya kasih makan kok, rumput segar yang mengandung 12 vitamin, 11 mineral </div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">ples tambahan DHA dan omega 3, so, sapinya dijamin sehat wal ngafiat</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b>Pak Kyai</b> : Alhamdulillah, kerjamu bagus, Bro. Sini duduk sini, tak kasih ngelmu penting</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b>Cantrik</b> : ngelmu apa nggih ?</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b>Pak Kyai</b> : Do u know, why I ask you to look after this sapi ?</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b>Cantrik</b> : Yes, I do pak Kyai, sapi itu kan kita butuhkan tenaga nya buat mbajak sawah kita kan. </div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">So, kita mesti merawatnya baik baik. dikasih makan yang cukup, biar tenaganya selalu </div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">"greng", ga boleh kelaparan, ga bileh pileren, ga boleh ngileren, ga boleh sakit2an,</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">apalagi sampai opname dirumah sakit. Jaganya dikandang, e...kandang nya dijaga</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">mangsudnya. pokoknya harus telaten gitu deh.</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b>Pak kyai</b> : Gut, gut.ternyata kamu paham. nah, kalo ternyata si sapi gaweannya cuma molas males</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">cuma makan, boker, tidura ma kawin aja? padahal sawah pating blengkrah ga terurus ga</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">menghasilkan apa pa? what will u do?</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b>Cantrik</b> : hm...tergantung pak kyai. ada babaerapa alternatip.</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b>Pak kyai</b> : ouyeah...?</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">apaan tuh, coba sebutin, bro !</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b>Cantrik</b> : yang jelas, saya juga males ngurus dirinya. ngapain di ururs, lha wong kerjanya cuma</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">molas males molas males molas, mau bengak bengok kelaperan, jungkir balik, </div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">atau diganggu wolverin juga sak karepnya, biarain ajah</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b>Pak kyai</b> : What else bro, ?</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b>Cantrik</b> : Ya paling saya jual pak kyai. Beli sapi yang lebih macho dan rajin kerja. atau kalo ga ya </div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">semebeleh aja lah. </div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">By tje way, ada apa to pak kyai, kok tiba tiba mak jegagik nanya kaya gitu ?</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b>Pak Kyai</b> : Hm Hm Hm..(dengan suara bijak)</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">itu ibarat umat ini, Bro. Kalo tidak mau lagi menjalanakan perintah dari Gusti Alloh, yakni </div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">dakwah ngamal makrup nahimunkar, maka ya akan diperlakukan sama seperti sapi itu.</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b>Cantrik</b> : (manggut2, padahal belum paham..)</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">sama yang pegimana pak kyai ?</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b>Pak kyai</b> : pertama, doa kita ga akan lagi digubris lagi, ga akan diperhatikan lagi.</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b>Cantrik</b> : (mangut4, agak sedikit paham )</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">apa lagi pak Kyai ?</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b>Pak kyai</b> : Ya sama lagi kaya sapi tadi, "dijual" lalu diganti dengan sapi yang lain. Itu lho, kaya yang </div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">di Surat Al Maidah ayat 54 itu. mbok kalo punya Quran itu dibaca, dipelajari, jangan cuma</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">di pajang di kamar tamu opo maning malah buat bantal.</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><i> "Barangsiapa diantara kalian murtad dari agama Nya, maka Allh akan mengganti dengan kaum yang Allah cinta mereka dan mereka cinta pada Allah. Lemah lembut pada sesama orang beriman dan keras (tegas) terhadap orang kafir. Mereka berjihad di jalan Allah dan tidak takut pada celaan orang yang mencela. Itulah karunia Allah yang Dia berikan pada siapa sajayang Dia kehendaki. dan Allah itu Maha Luas dan Maha Mengetahui"</i></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">Isinya tentang janji Allah bagi umat ini kalo mundur dari menegakkan kalimat Allah, maka akan diganti dengan kaum yang baru, yang mau menjalaninya. itu sejalan dengan surat At Taubah ayat 39, Bro..</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><i>" Jika kalian tidak berangkat (menegakkan kalimat Allah), makaAllah akan mengadzab kalian dengan adzab yang pedih dan akan mengganti kalian dengan kaum yang selain kalian, dan kalian (dengan kemksiatan kalian itu) tidak merugikan Allah sedikitpun. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. " </i></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b> Cantrik </b> : wah, sangar juga pak Kyai, lha yang ketiga bagaimana pak Kyai ?</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b> Pak Kyai </b> : Yang ketiga ya disemebeleh kayasapi tadi. Babat abis, karena sudah melampaui batas. Kaya caritane Bani Israil itu lho, di surat Al a'raf 165 dan 166 :</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><i>" Maka Kami selamatkan mereka yang telah mencegah kejahatan, dan Kami siksa yang berlaku dholim itu dengan siksa yang bengis karena melanggar apa - apa yang kami larang, Kami katakan pada mereka : Jadilah kalian kera-kera yang hina !"</i></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b>Cantrik</b> : Nau'udzubillah min dzalik. Tapi pak Kyai, lha orang orang kapir itu kok malah berjaya, mangsiat sak kayange, tapi hidupe malah tambah dan tambah makmur....</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b>Pak Kyai</b> : Wah, pinter juga kamu Bro,. Nanti tak kasih tau lagi, sementara itu dulu. Step by step. atau buat pembaca yang ga sabar pingin ngasih tau Broto, cantrik saya ini, jawaban dari pertanyaannya di atas, silahkan berikan tanggapannya. Ga usah ketik reg(spasi) reg(spasi) an, langsung ajatulis dibawah ini. Oke...</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><a href="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/28729_1279058458402_1288248780_30666900_6367367_a.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" class="img" src="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/28729_1279058458402_1288248780_30666900_6367367_a.jpg" /></a></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><i>Terinspirasi dari buku "Republik Genthonesia"</i> </div><div class="photo photo_left" style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><div class="photo_img"></div><div class="photo_img"></div><div class="photo_img"></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2181691137372817853.post-15600225131293446352011-05-05T06:37:00.001-07:002011-05-16T09:11:09.254-07:00OP TI MIST<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> Adalah manusiawi tatkala merasa galau, merasa hidup ini kurang adil, atau merasa selalu tertekan karena masalah yang tak kunjung selesai, ekspektasi berlebih dari orang2 di sekitar yang berujung pada tuntutan atau melihat orang lain selalu dilimpahi rizki, sementara kita yang setiap hari tak kurang 34 kali sehari mencium sajadah bersujud padaNya, selalu diuji dengan keterbatasan yang terasa tak ada batas akhirnya. Ya, itulah kehidupan, selalu pernuh dengan masalah dan tantangan. Jika ingin terhindar dari segala masalah kehidupan, tinggalkan saja dunia secepatnya.</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div class="photo photo_none" style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><div class="photo_img"><img class="img" src="http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc4/164575_1512232607610_1288248780_31177366_3587787_n.jpg" /></div></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> "Don't despair, and never loos hope. Cause Allah is always by your side." Benar apa yang coba disampaikan oleh Maher Zain, bahwa memang pada dasarnya Allah selalu dekat dengan hambaNya. Hati manusia selalu dibolak-balikkan, keimanan juga kadang naik kadang turun. Itulah yang membedakan kita dengan malaikat, dan justru itulah yang memungkinkan manusia lebih mulia daripadanya. Malaikat tidak perlu bersusah payah seperti halnya manusia agar keimannya selalu on fire. Resah, galau, stress atau putus asa pada dasarnyta timbul saat kita tidak menyadari kehadiran Allah An-Nashir, Yang Maha Menolong</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><>وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">"<i>Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar." </i>QS. Ath Thalaq ayat 2</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> Ayat di atas mengingatkan kita untuk selalu menyadari kehadiran Allah. Ketaqwaan adalah bentuk kesadaran hamba akan Rabb nya. Allah hanya ingin kita melaksanakan perintah dan menjauhi apa yang dilarangNya. Melakukan kewajiban yang memang sudah selayaknya dilakukan hamba terhadap sesembahannya dan kita dijanjikan solusi, jalan keluar dari segala permasalahan.</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> Mari belajar dari bayi. Pembaca yang budiman pasti pernah menjumpai bayi yang berhenti menangis ketika kemudian digendong sang ibu, ini karena dia merasakan ketentraman berada dalam pelukan ibunda. Terkadang kita merasa buntu dalam mengerjakan tugas, atau lupa menaruh sesuatu, begitu selesai menunaikan shalat tiba-tiba saja "Ting...." muncul titik terang. Mengingat Allah menjadikan hati tenang, dan peneleitian membuktikan bahwa otak dapat bekerja maksimal ketika berada dalam kondisi tenang. (mungkin) Itulah jalan keluar yang dijanjikanNya.</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><>وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُۚ</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><i>"Dan memberikannya rizki dari arah yang tak disangka-sangka"</i> QS. Ath Thalaq ayat 3.</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> Pernah lihat film "Emak ingin naik haji" ?. Meskipun hanya cerita fiksi, namun sarat akan pembelajaran memaknai kehidupan. Bercerita tentang seorang emak yang sangat kuat keinginannya mengunjungi Baitullah. Namun secara perhitungan logika manusia, karena penghasilan yang sangat kecil, sisa usia si emak tidak cukup untuk menunggu tabuangannya cukup untuk biaya haji. Sempat muncul asa,saaa si anak memenangkan undian berhadiah naik haji. Tapi apa mau dikata, si anak tertabrak mobil dan musnahlah impian menghajikan si emak dari hasil undian. Ya, rejeki yang belum menjadi jatahnya tidak akan pernah sampai meskipun sudah didepan mata, begitu pula sebaliknya, bisa jadi dia datang dari arah yang tak disangka-sangka, di mana logika manusia tak akan pernah cukup mampu menelaah kekuasaan Allah memberikan "bonus" untuk ketaqwaan hambaNya. Impian emak terkabul melalui pemenuhan nadzar tetangga si emak akan kelahiran bayi laki lakinya.</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> Pembaca yang budiman, saat kita merasa pesimis, merasa tidak mungkin memperoleh rizki untuk memenuhi kebutuhan hidup, secara tidak langsung kita tidak lagi mengakui ke-Maha Kuasa-an Allah. Keislaman seseorang bisa jadi dipertanyakan jika hidup yang dijalani jauh dari optimisme, jauh dari kesadaran akan keberadaan Allah An-Nashir Ar-Razaq. Karena sesama muslim adalah ibarat satu raga, mari saling mengingatkan, menasehati dan menyemangati.</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">Tetep sehat, tetep semangat.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2181691137372817853.post-14330550257469094532011-05-05T06:21:00.000-07:002011-05-16T09:12:42.667-07:00Jatah Gagal, Jatah Berhasil<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><span style="color: black; font-size: large;">وَلا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><br />
<i><span style="color: black;">Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.</span></i></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><i>Headline di sebuah koran tertulis “</i></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><i><b>“Setelah 9.955 kali GAGAL menemukan lampu, akhirnya Edison berhasil menemukan lampu yg menyala”</b></i></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><i>Edison, yang namanya tertulis tersebut MARAH , ia mendatangi redaksi koran tsb dan minta bunyi Headline nya diganti.</i></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><i>Akhirnya, besoknya koran itu mengganti headline nya menjadi :</i></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><i><b>“Setelah 9.955 kali BERHASIL menemukan lampu yg ‘Gagal Menyala’ , akhirnya Edison berhasil menemukan lampu yang menyala”.</b></i></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> Wow, andaikata pada percobaannya yang ke 9.955 atau percobaannya yang kedua Edison putus asa, atau dalam bahasa jawanya “mutung”, mungkin namanya tak kan setenar sekarang. Orang yang pada masa SD nya ini selalu duduk dibelakang karena menurutnya, itu adalah tempat paling pas untuk berimajinasi, sempat dicap bodoh oleh gurunya. Tak hanya itu, bahkan dikatakan tak punya masa depan.</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">Tapi, beruntung dia tak mewarisi sifat gurunya, yang mudah menyerah saat menangani anak “spesial” ini. Tidak mudah untuk bisa komitmen melanjutkan pekerjaan yang tak kunjung berhasil atau gagal. Saya yakin, , Edison adalah manusia yang<b style="color: cyan;"> <a href="http://www.vanbim.co.cc/2011/05/op-ti-mist.html"><span style="font-size: small;">optimis</span></a></b> .Di alam bawah sadarnya, dia memahami betul bahwa semua manusia memilki jatah gagal dan jatah berhasil, dan kita tidak pernah tahu berapa jatah gagal kita sebelum akhirnya jatah tersebut habis dan tinggal keberhasilan yang tersisa.</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> Saat kita mencoba melakukan sesuatu, pada dasarnya kita sedang mencoba membuka takdir, mencari tahu apakah kita sedang berada di jalur keberhasilan atau sedang menghabiskan jatah kegagalan. Jika kahirnya berhasil, bersyukurlah. Namun jika ternyata belum, bersyukurlah, karena semakin habis jatah gagal, semakin dekat pula dengan keberhasilan.</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> Memang, rumput tetangga selalu nampak lebih hijau. Namun, sebenarnya hanya bisa sebatas memandang untuk menikmatinya. Tidaklah bijak iri hati melihat keberhasilan orang lain, karena kita sebenarnya punya kesempatan yang sama. Dan saat setiap tetes keringat terbayar dengan keberhasilan, bukankah kita sendiri yang akan menjadi orang paling bahagia di dunia atas keberhasilan tersebut ?</div>Unknownnoreply@blogger.com1